Friday, October 10, 2008

Reza M. Syarif Sang Motivator

“Ingin jadi orang sukses dunia-akhirat? Milikilah sifat ikhlas dalam beramal, konsisten , sabar saat menghadapi musibah, dan tawakal dengan menyerahkan ketentuan baik-buruknya hanya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Idealnya, di dunia sejahtera dan bahagia, di akhirat masuk Surga.”

Begitu pesan moral yang disampaikan seorang motivator kondang Reza Syarif Reza yang sering memberikan motivasi di sejumlah hotel berbintang dan televisi ini mengaku prihatin dengan kondisi umat belakangan ini. Mereka beragama, namun baru sebatas simbol belaka, belum pada esensinya. Sebagai contoh, bersedekah sekalipun niat nya baik, nyatanya belum cukup, karena sumbernya diperoleh dari sesuatu yang haram. Sebab itu harus ditolak. “ Agar menjadi amal saleh, niatnya harus bagus, cara dan tujuannya pun juga harus benar. Sedikitnya-banyaknya menjadi tidak penting, yang penting keikhlasannya.”

Setelah ikhlas, sikap yang harus dimiliki adalah istiqomah untuk menjalankan syariat Allah. Adakalanya, keburukan dibungkus dengan kebaikan, sehingga kita sering tertipu. Dalam dunia pertemanan, misalnya. Reza pernah mengira rekan kerjanya -- kebetulan orang asing-- adalah seorang teman yang baik, karena mau mentraktirnya makan siang.

“Saat di meja makan, saya malah disuguhi anggur putih. Ada semacam dilema atas ajakan teman itu, diminum haram, tidak diminum bisa-bisa tersinggung. Saya pun mengatur siasat, begitu mereka meleng, saya buang minuman yang ada di gelas saya. Begitu teman saya melihat gelas saya kosong, mereka malah mengisi anggur putih itu lagi. Karena dikiranya saya suka anggur putih,” ungkap Reza.

Dari peristiwa itu, bisa dipetik hikmah dan pelajaran bagi kita. Bahwa, dimana pun kita berada, hendaknya tetap istiqomah dan memiliki pendirian, tegasnya punya prinsip. “Jangan seperti kapal yang mengikuti arah mata angin bertiup. Ketika angin ke barat kita barat. Bila angin ke timur kita ke timur. Maka, istiqomah lah untuk tetap berpijak pada kebenaran,” papar Reza

Hidup adalah Ujian & Cobaan

Yang namanya kehidupan, lanjut Reza, selalu saja ada ujian dan cobaannya. Ketika kesulitan hidup datang, kita akan dihadapkan pada sebuah pertanyaan besar: apakah tetap menjadi hamba-Nya yang taat dan bersujud? Atau malah sebaliknya, semakin kufur? “Kredit ini -itu belum dilunasi, rumah tangga gonjang-ganjing, suami di PHK, anak-anak belum bayar sekolah dan sebagainya. Nah, rentetan ujian itulah yang boleh jadi menjadi penguji keimanan kita, apakah kita tetap sabar dan istiqomah atau malah semakin jauh dari-Nya. Sejatinya, saat kesusahan datang, hendaknya kita dekatkan diri dengan Tuhan. Orang yang beriman, adalah mereka yang selalu berdiri tegak, tidak putus asa, dan selalu yakin, dirinya punya harapan.”

Reza menjelaskan, kita boleh saja tidak punya uang dan barang mewah, tapi jangan sampai kita tidak punya harapan. Harapan itu ibaratnya modal kerja kita agar selalu bersemangat dalam melangkah. Dengan harapan itu, kita yakin bahwa kita punya masa depan. “Berapa banyak yang putus harapan, lalu mencoba untuk bunuh diri. Ketahuilah, agama tidak menghendaki manusia putus asa dari rahmat Allah. Sebab, orang yang berputus asa dari rahmat-Nya, sesungguhnya dia tergolong manusia yang kufur, jauh dari rahmat Allah.”

Sabar, itulah kata kunci menuju kehidupan yang sukses. Lantas, apa itu sabar? Sabar, kata Reza, adalah rela menerima takdir baik ataupun buruk. Sabar jangan diartikan, pasrah atau nrimo begitu saja tanpa mau mengubah nasib hidupnya. Pengertian sabar adalah suatu kondisi mental-fisik seseorang yang tak terpengaruh dalam kondisi bagaimana pun ia akan tetap tegar dan terus melangkah. Ia yakin Allah sayang padanya. Ia pun meyakini, di balik kesulitan pasti ada kemudahan, dibalik peristiwa yang menyedihkan, pasti ada hikmah untuk menjadikan hidup seseorang jauh lebih baik lagi, baik secara materi mau rohani. Justru, dalam kondisi seperti itulah, seseorang akan terdorong untuk semakin kreatif dalam mencari jalan hidupnya ke depan.

“Kalau kita menghadapi cobaan hidup ini dengan emosi, maka tak akan menyelesaikan masalah. Jika kita marah, hendaklah kita berwudhu, kemudian shalat sunnah dua rakaat, ditambah membaca Al Quran beberapa ayat,” pesan Reza yang kini sering tampil sebagai da’i.

0 komentar:

Template by : x-template.blogspot.com